A. Struktur dan Fungsi Akar
Akar tumbuhan merupakan struktur
tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar adalah tempat masuknya mineral atau
zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil
ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar tumbuhan monokotil terususun sistem
akar serabut.
1.
Struktur Akar
Struktur akar dapat dilihat secara
morfolgi dan anatomi.
a. Morfologi (Struktur
Luar) Akar
Panjang akar dipengaruhi oleh
faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan mineral, dan
kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar, ujung
akar, dan tudung akar. Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari
sel-sel epidermis akar yang berguna untuk memperluas daerah penyerapan. Rambut
akar hanyu tumbuh di dekat ujung akar dan pada umumnya relatif pendek. Ujung
akar tersusun dari jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif
membelah diri. Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar terhadap
kerusakan mekanis.
b. Anatomi (Struktur
Dalam) Akar
Anatomi akar terdiri dari
epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
1.
Epidermis (kulit/lapisan luar
akar) terdiri dari sel yang
trersusun rapat. Dinding sel epidermis tipis sehingga dapat dilalui air.
2.
Korteks/kulit pertama yang tersusun dari
lapisan-lapisan sel yang berdinding tipis. Koteks memiliki ruang-ruang antarsel
yang berfungsi untuk pertukaran gas. Peran korteks adalah sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan.
3.
Endodermis akar yang terbentuk dari
selapis sel yang tebal. Sebagian besar sel-sel endodermis memiliki pita
kaspari yang mengandung zat suberin atau zat lignin. Fungsi
endodermis adalah mengatur jalannya larutan yang diserap ke silinder pusat.
Kemudian ada stele (silinder pusat) yang terdiri dari perisikel (perikambium),
xilem (pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel adalah lapisan
terluar dari stele yang berperan dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan
akar ke samping. Di dalam perisikel terdapat xilem dan floem yang merupakan
berkas pengangkut. Ada juga empulur yang hanya terdapat pada tumbuhan
dikotil.
2.
Fungsi Akar
Apakah akar itu? Akar adalah organ
tumbuhan. Dan mengapa akar itu penting? Karena akar memiliki fungsi yang
penting bagi tumbuhan, yaitu, sebagai berikut.
1.
Untuk menyerap air dan mineral/zat-zat hara dari tanah.
2.
Menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan.
3.
Pada beberapa jenis tumbuhan berperan, akar
berperan sebagai alat respirasi.
4.
Pada tumbuhan tertentu, akar juga berperan
sebagai tempat penyimpanan makanan atau sebagai alat perkembangbiakan
vegetatif.
3.
Proses Penyerapan Air dan Mineral serta Pengangkutannya
Air dan mineral diserap oleh ujung
akar dan rambut-rambut akar (secara osmosis) masuk ke dalam tubuh tumbuhan.
Osmosis adalah perpindahan zat dari larutan yang berkonsentrasi rendah (kurang
pekat) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (lebih pekat) melalui selaput
semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat
dilalui oleh air dan zat tertentu. Tetapi selain secara osmosis, penyerapan air
dan mineral dapat dilakukan dengan transpor aktif, yaitu, sistem transpor ion
dan molekul melalui membran sel dengan menggunakan energi.
Lalu, dari rambut-rambut akar, air
dan mineral mengalir dengan arah horizontal melalui epidermis, korteks dan
endodermis sampai ke xilem. Dari xilem, air dan mineral diangkut ke daun
melalui pembuluh kayu (xilem) pada batang cabang, dan daun sebagai bahan
fotosintesis. Pengangkutan ini disebut pengangkutan vaskuler.
Kemudian, air yang masuk ke dalam
sel tumbuhan menyebabkan turgor. Apakah turgor itu? Turgor adalah keadaan
tegang antara dinding sel dengan isi sel setelah menyerap air.
4.
Akar sebagai Alat Pernapasan pada Tumbuhan
Akar juga digunakan sebagai alat
pernapasan yang disebut akar napas. Akar napas terdapat pada tumbuhan yang ada
di hutan bakau, yang bertmbuh tegak pada pangkal batangnya. Pada akar
napas ada banyak celah agar udara dapat masuk. Tetapi, selain
memiliki akar napas, ada juga akar gantung. Akar gantung tumbuh dari
bagian batang di atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar gantung ketika
masih menggantung adalah untuk menyerap udara. Tetapi ketika bagian akar yang
masuk ke dalam tanah, bagian akar tersebut memiliki fungsi seperti akar biasa,
yaitu, menyerap air dan mineral. Kemudian, oksigen yang diserap oleh
akar digunakan untuk proses penyerapan air dan mineral.
B. Struktur dan Fungsi Batang
Kita sering berpikir bahwa batang
itu selalu di atas tanah dan akar ada di bawah tanah. Tetapi ada beberapa jenis
tumbuhan yang batangnya berada di bawah tanah. Jadi, cara untuk membedakan akar
dengan batang adalah dengan mencari kuncup-kuncupnya. Kuncup adalah adalah
titik tumbuh batang yang dilindungi oleh sisik. Sisik itu akan gugur ketika
batang sudah terbentuk. Tetapi ada juga kuncup yang tidak dilindungi oleh
sisik. Kuncup dapat dibedakan menjadi 2, yaitu, kuncup ujung batang (kuncup
terminal) dan kuncup ketiak (kuncup aksilar). Kuncup terminal terdapat pada
ujung batang yang masih dalam pertumbuhan, sedangkan kuncup aksilar terdapat pada
ketiak daun dan pada ruas tertentu di batang. Kuncup, pada beberapa tumbuhan
tertentu, akan dorman jika kondisi lingkungannya buruk, tapi dapat bertumbuh
lagi ketika kondisi lingkungan sudah baik.
Ada juga batang yang tumbuh
mendatar di dalam tanah dengan ruas yang pendek dan daun-daun yan berbentuk
sisik. Batang ini disebut rizoma. Rizoma berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan. Contoh tanaman yang memiliki rizoma adalah jahe, kunyit,
lengkuas, dan kencur.
1.
Struktur Batang
Struktur batang dapat dilihat dari
struktur luar (morfologi) dan struktur dalamnya (anatomi).
a.Morfologi (Struktur
Luar) Batang
Morfologi batang setiap tumbuhan
berbeda-beda. Seperti panjang batang yang tidak sama. Ada yang panjang dan ada
yang pendek. Itu dipengaruhi oleh sifat genetis dan kondisi lingkungan, seperti
suhu, cahaya, dan kesuburan tanah. Jadi, tumbuhan dengan jenis yang sama akan
memiliki panjang batang yang berbeda karena kondisi lingkungan yang berbeda.
Berdasarkan keadaan batang, ada 2 kelompok tumbuhan tingkat tinggi. Yaitu,
tumbuhan herba (tumbuhan lunak) dan tumbuhan berkayu. Pada kedua tumbuhan
tersebut ada daun-daun di seluruh batangnya. Pada batang terdapat nodus/buku
(tempat meletaknya daun) dan internodus (daerah di anatara 2 buku).
- Pada
umumnya, batang tumbuhan herba itu lunak,
berwarna hijau, memiliki jaringan kayu yang sedikit atau tidak ada sama
sekali, ukuran batangnya kecil, dan umurnya relatif pendek. Contohnya
adalah jagung, kangkung, bunga matahari, bayam, dan kacang.
- Sedangkan batang
tumbuhan berkayu biasanya
keras dan umurnya relatif panjang. Pada batang yang tua, terdapat kulit
kayu yang tebal dan lubang-lubang kecil (lentisel) pada permukaannya
agar oksigen dapat masuk ke dalam sel-sel batang secara difusi.
Oksigen itu berfungsi untuk proses pernapasan.
b. Anatomi (Struktur
Dalam) Batang
Ada perbedaan anatomi batang
antara tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu.
- Pada
bagian luar batang tumbuhan herba, yang
merupakan sel-sel epidermis yang tipis, terdapat stomata. Lalu, di
bawah epidermis ada sel-sel korteks. Fotosintesis dapat berlangsung dalam
batang karena sel-sel korteks tersebut memiliki klorofil. Batang tumbuhan
herba ini tidak memiliki jaringan kayu dan tidak mengandung gabus, tetapi
memiliki jaringan penyokong. Jaringan penyokong, yaitu kolenkim dan
sklerenkim, adalah penyebab batang tumbuhan herba mampu menopang
daun-daun dan berdiri tegak.
- Pada batang
tumbuhan berkayu epidermis,
korteks, dan stele.
1.
Edpidermis batang terdiri dari satu lapisan
sel yang tersusun rapat dan tidak berongga. Dinding sel epidermis yang
dilapisi kutikula itu tebal. Lapisan epidermis ini berperan sebagai lapisan
pelindung bagi lapisan-lapisan yang ada di dalamnya.
2.
Korteks batang adalah jaringan
parenkim yang terdiri dari beberapa lapisan sel berdinding tipis yang
memiliki vakuola besar. Korteks memiliki rongga-rongga/ruang-ruang
antarsel yang berfungsi untuk pertukaran udara. Dalam korteks
terdapat floeterma. Floeterma adalah lapisan terdalam pada korteks yang
memiliki bentuk dan susunan khas, serta mengandung butir-butir
pati. Fungsi korteks pada sebagian besar tumbuhan adalah sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan. Penyebab korteks tidak terlihat
jelas pada batang tumbuhan monokotil adalah tersebarnya ikatan
pembuluhnya secara tidak teratur.
3.
Stele/Silinder pusat merupakan
bagian terdalam batang. Pada stele terdapat xilem (pembuluh kayu) di
bagian dalam dan floem (pembuluh tapis) di bagian luar. Pada tumbuhan
dikotil terdapat kambium di antara xilem dan floem, sedangkan tumbuhan
monokotil tidak memiliki kambium. Kambium ini yang menyebabkan batang
tumbuhan dikotil bertambah besar. Jaringan kambium ini, yang terdiri dari
sel yang selalu membelah diri, memisahkan kulit kayu dari bagian batang
lain. Bagian kayu pada batang lebih tebal dari pada bagian kulit karena
kegiatan kambium yang membentuk sel xilem (kayu) ke arah dalam lebih besar
daripada kegiatan membentuk sel-sel floem (kulit kayu) ke arah luar. Kegiatan
kambium terpengaruh oleh tersedianya air dan mineral, sehingga
pembuluh-pembuluh kayu yang dihasilkan pada musim hujan lebih besar dan lebih
banyak daripada yang dihasilkan pada musim kemarau. Jadi, terdapat
batas-batas yang menunjukkan kegiatan kambium selama musim hujan dan musim
kemarau pada kayu tumbuhan dikotil. Batas-batas ini disebut lingkaran tahun
yang menunjukkan umur tumbuhan tersebut. Lalu, bagian dalam pada stele
adalah empulur yang merupakan bagian paling luas pada batang. Ada juga
garis-garis radial yang tampak dari pusat ke arah kulit kayu yang disebut
jari-jari empulur. Jari-jari empulur ini dilalui oleh air dan zat-zat makanan
yang bergerak ke arah samping. Empulur ini sulit dibedakan dengan jari-jari
empulur pada tumbuhan monokotil.
2.
Perbedaan Batang Dikotil dan Monokotil
Perbedaan antara batang tumbuhan
dan monokotil adalah sebagai berikut:
1.
Batang tumbuhan dikotil bercabang-cabang, sedangkan batang
tumbuhan monokitl tidak bercabang dan lurus.
2.
Tumbuhan dikotil memiliki kambium yang memperbesar batang tumbuhan
tersebut, sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium.
3.
Letak pembuluh angkut tumbuhan dikotil teratur dalam bentuk
lingkaran, sedangkan letak pembuluh angkut pada tumbuhan monokotil tersebar.
3.
Fungsi Batang
Batang memiliki beberapa fungsi
sebagai berikut.
1.
Berfungsi sebagai organ lintasan air dan mineral ke daun dari akar,
dan lintasan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan sebagai hasil
fotosintesis.
2.
Berperan sebagai organ pembentuk dan penyagga daun
3.
Pada beberapa tumbuhan tertentu, batang merupakan tempat untuk
menyimpan makanan dan alat perkembangbiakan vegetatif.
C. Struktur dan Fungsi Daun
Apakah anda pernah melihat daun
dengan bermacam bentuk? Sudah bukan? Ya memang daun itu bermacam-macam
jenis dan tidak ada satupun daun yang sama. Meskipun daun tersebut berasal dari
pohon yang sama tetap daun tersebut memiliki perbedaan dengan daun yang lain.
Kita akan melihat strukur daun mulai dari luar ke dalam, kemudian fungsi daun,
dan selanjutnya sistem pengangkutan pada daun.
1. Struktur
Daun
Struktur daun dapat kita
bedakan menjadi dua yaitu morfologi (strktur luar) daun dan anatomi (struktur dalam) daun.
a.Morfologi (Struktur
Luar) Daun
Pada umumnya daun berwarna hijau.
Warna hijau daun itu disebabkan oleh kandungan kloroplas di dalam sel-sel daun.
Di dalam kloroplas terdapat klorofil. Secara morfologi, pada umunya daun
memiliki bagian-bagian antara lain helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus).
Tangkai daun terdapat bagian yang
menempel dengan batang yag disebut pangkal tangkai daun. Pada daun tubuhan
monokotil, pangkal daun berbentuk pipih dan lebar serta membungkus batangnya.
Pangkal daun itu disebut juga pelepah daun. Contoh pelepah daun terdapat pada
tumbuhan pisang dan talas.
Daun yang memiliki ketiga bagian
daun yaitu pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun disebut juga daun
sempurna. Tetapi daun yang tidak memiliki 1 bagian daun atau lebih disebut daun
tidak sempurna.
Coba anda bandingkan antara daun
mangga dan daun belimbing apakah ada perbedaan yang mencolok? Tentunya
perbedaan yang mencolok adalah susunan helai daun pada tangkainya bukan? Daun
yang hanya memiliki satu helai daun disebut daun tunggal, contoh daun mangga
dan daun yang memiliki lebih dari satu helai daun pada tangkainya disebut daun
mejemuk, contoh daun belimbing. Daun mejemuk ada yang menyirip dan ada pula
yang menjari. Daun majemuk menyirip ada yang menyirip tunggal dan ganda.
Pada umumnya tumbuhan dikotil
memiliki tulang daun menyirip atau menjari. Sedangkan tembuhan monokotil
memiliki daun dengan tulang daun sejajar atau melengkung.
b. Anatomi (Struktur
Dalam) Daun
Pada dasarnya, anatomi daun dengan
batang itu sama jika diamati dibawah mikrosop akan tampak bagian-bagian mulai
dari atas yaitu epidermis, jaringan tiang (palisade), jaringan bunga karang
(spons) dan berkas pembuluh angkut daun.
1.
Epidermis daun merupakan lapisan terluar
dari daun bagian atas dan bawah. Epidermis daun terdiri dari saru lapis sel-sel
epidermis yang tidak memiliki ruang antarsel. Epidermis daun berfungsi untuk
melindungi bagian atas maupun bawah daripada sel tersebut. Untuk mencegah
penguapan airyang berlebihan, umumnya dan memiliki lapisan lilin atau
rambut-rambut halus. Diantara sel-sel epidermis terdapat stomata (mulut daun)
yang berfungsi sebagai pertukaran gas. Stomata umumnya terdapat pada bagian
bawah daun tetapi letak stomata tumbuhan air terdapat di bagian atas daun.
2.
Jaringan tiang (palisade) adalah kumpulan sel-sel
berbentuk silindris, tegak, tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Jaringan
palisade terletak dibawah epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi
fotosintesis.
3.
Jaringan bunga karang
(spons) adalah jaringan yang berbentuk tidak teratur dan ada ruang
antarsel. Jaringan yang tidak rapat ini berfungsi untuk menampung karbon
dioksida untuk proses fotosintesis.
4.
Berkas pembuluh angkut terdapat di dalam
tulang-tulang daun. Sistem tulang daun merupakan lanjutan dari sistem jaringan
pembuluh angkut batang atau cabang dan pembuluh angkut akar. Bagian tersebut
merupakan cabang dari silinder pusat yang merupakan cabang dari silinder pusat
batang.
2.
Fungsi Daun
Daun merupakan salah satu bagian
penting pada tumbuhan karena fungsi-fungsinya seperti tempat terjadinya
fotosintesis, tranpirasi,dan sebagai alat pernapasan. Pada beberapa jenis
tumbuhan daun juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
1.
Tempat fotosintesis. Fungsi utama dari daun
adalah sebagai tempat fotosintesis. Berawal dari air diserap oleh akar dan
berlanjut sanpai daun. Air dan mineral kemudian masuk ke jaringan mesofil daun
terutama ke jaringan palisade. Air digunakan untuk fotosintesis dan sebagian
lagi untuk proses penguapan. Hasil fotosintesis berupa gula (glukosa) dan
oksigen. Glukosa hasil fotosintesis akan diangkut oleh pembuluh tapis dan
diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Oksigen dikeluarkan melalui stomata daun
dan sebagian dipakai untuk respirasi sel-sel di daun.
2.
Tempat tranpirasi tumbuhan. Daun juga berperan
penting dalam transpirasi. Transpirasi adalah peristiwa penguapan pada
tumbuhan. Transpirasi dapat berlangsung di batang, tapi pada umumnya terjadi di
daun. Melalui transpirasi, air dan tumbuhan dalam bentuk uap air akan dikeluarkan
melalui stomata ke udara. Adanya transpirasi menyebabkan air dan mineral dari
akar, batang, dan tangkai daun terjadi terus menerus. Selain itu, transpirasi
juga berfungsi sebagai pengatur suhu tumbuhan. Kecepatan transpirasi pada
tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal(dalam) dan eksternal(luar).
Faktor-faktor dalam yang mempengaruhi antara lain ukuran daun, jumlah stomata,
ada todaknya lapisan lilin pada permukaan daun, dan banyak sedikitnya bulu-bulu
(trikoma) pada permukaan daun. Faktor luar yang mempengaruhi antara lain suhu,
kelembapan udara, intensitas cahaya, dan keadaan air di dalam tanah. Saat udara
lembab transpirasi pada tumbuhan terganggu. Dalam keadaan tersebut tumbuhan
mengeluarkan kelebihan air tersebut dalam bentuk tetesan-tetesan air yang dapat
kita pada saat pagi hari. Peristiwa penetesan air itu disebut juga gutasi atau
penetesan.
3.
Alat respirasi (pernapasan). Melalui stomata oksigen
dari luar masuk ke dalam tumbuhan. Oksigen yang masuk digunakan tumbuhan untuk
melakukan respirasi. Respirasi bertujuan untuk mendapatkan energi yang
terkandung dalam makanan. Melalui proses itu juga tumbuhan menghasilkan karbon
dioksida dan uap air yang dikeluarkan melalui stomata daun.
4.
Alat perkembangbiakan
vegetatif. apakah anda pernah melihat tumbuhan cocor bebek? tumbuhan ini
sering dipakai menjadi tanaman hias dan yang menarik perhatian adalah daunnya
yang menjadi alat perkembangbiakan vegetatif. Pada daun tumbuhan seperti cocor
bebek ini, dapat menghasilkan individu baru sehingga daun ini berfungsi sebagi
alat perkembangbiakan vegetatif.
3.
Sistem Pengangkutan pada Tumbuhan
Apakah anda pernah melihat
pohon-pohon yang tinggi? Apakah anda pernah membayangkan bagaimana air dan
mineral hasil penyerapan oleh akar itu dapat naik sampai daun yang tertinggi?
Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kekuatan tertentu yaitu tekanan akar,
kapilaritas batang dan daya isap daun.
1.
Tekanan akar. Tekanan akar timbul karena
pergerakan air yang secara osmosis dari sel ke sel pada akar. Adanya tekana
akar itu akan mendorong air naik ke pembuluh kayu batang. Besarnya tekanan
dipengaruhi oleh besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan.
2.
Kapilaritas batang. Pembuluh kayu dari akar
dan batang sampai menuju daun, semuanya itu bisa diangga pipa kepiler.
Kapilaritas pembuluh kayu dari akar menuju batang menyebabkan air dan mineral
yang terlarut, naik ke batang sampai daun.
3.
Daya isap daun. Disebabkan adanya
penguapan air dari daun yang sebenarnya peristiwa transpirasi. Jadi daya isap
daun adalah tenaga yang ditimbulkan melalui proses transpirasi.
D. Struktur dan Fungsi Bunga
Bunga merupakan organ yang penting
bagi tumbuhan karena dalam bunga terdapat alat-alat perkembangbiakan. Bunga
merupakan ujung cabang yang mengalami perubahan. Jika dilihat, bunga mempunyai
beraneka ragam bentuk dan warna. Tetapi setiap jenis bunga memiliki struktur
dasar yang sama. Bila diamati, bunga yang lengkap memiliki bagian-bagian
antara lain kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan, putik.
1.
Kelopak Bunga (Calix)
Kelopak bunga merupakan bagian
terluar dari bunga. Biasanya bewarna hijau dan fungsinya adalah untuk
melindungi kuncup bunga.
2.
Benang Sari (Stamen)
Benang sari merupakan organ
perkembangbiakan jantan pada tumbuhan. Letak benang sari umumnya mengelilingi
putik. benang sari penghasil sel kelamin jantan. Bagian-bagian pada benang sari
antara lain tangkai sari (filamen), kotak sari (antera), serbuk sari (polen).
3.
Putik (Pistillum)
Putik terletak pada bagian tengah
bunga. Putik merupakan alat perkembangbiakan betina karena menghasilkan sel
telur. Bagian-bagian putik antara lain kepala putik (stigma), tangkai putik
(stilus) dan, bakal buah (ovarium). Di dalam ovarium terdapat bakal biji
(ovulum) dan didalam ovulum terdapat sel telur.
Tidak semua bunga memiliki
bagian-bagian yang lengkap. Bunga yang lengkap adalah bunga yang memiliki
bagian-bagian yaitu kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik.
Sedangkan bunga yang tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu
atau lebih dari bagian-bagian bunga tersebut. Bunga yang tidak memiliki putik
disebut bunga jantan dan bunga yang tidak memiliki benang sari adalah bunga
betina sedangkan bunga yang memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga
adalah bunga hermafrodit.
E. Struktur dan Fungsi Buah serta Biji
yang kita tahu bahwa pada saat
serbuk sari melekat di kepala putik maka akan terjadi yang namanya penyerbukan.
Biasanya setelah penyerbukan, akan diikuti dengan pembuahan. Pembuahan adalah
proses penyatuan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Di bagian bawah
putik terdapat bakal buah dan didalamnya terdapat bakal biji yang bila
terjadi penyerbukan, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan bakal biji
menjadi biji.
1.
Buah
Umumnya buah dapat kita bedakan
menjadi 3 yaitu buah tunggal, buah agregat, dan buah majemuk. Buah tunggal
adalah buah yang dibentuk oleh 1 bakal buah, contohnya mangga. Buah agregat
adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari 1 bunga, contohnya buah
sirsak, dan buah arbei. Buah yang terakhir yaitu buah majemuk adalah buah yang
dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga, contohnya buah nangka, dan
buah nenas.
Dari asal terbentuknya buah
dapat dibedakan menjadi 2 yakni buah sejati dan buah semu. Buah sejati adalah
buah yang terbentuk dari bakal buah sedangkan buah semu adalah buah yang
terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagian lain dari bunga tersebut
2.
Biji
Biji yang bermula dari bakal biji
merupakan alat perkembangbiakan generatif. Di dalam biji terdapat calon
individu baru yang disebut embrio. Pada biji umumnya terdapat kulit biji, tali
pusat, dan inti biji.
1.
Kulit Biji (spermodermis). Pada biji tumbuhan
angeospermae (tumbuhan berbiji tertutup), bijinya memiliki dua lapisan yaitu
kulit luar (testa), dan kulit dalam (tegmen). kulit luar tipis tetapi keras
sedangkan kulit dalam seperti selaput dan sering disebut kulit ari. Sedangkan
pada tumbuhan gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) bijinya memiliki tiga
lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Lapisan luar
tebal berdaging. lapisan tengah lapisan kuat, keras, dan berkayu.
sedangkan lapisan dalam tipis seperti selaput.
2.
Tali Pusat. merupakan bagian yang
menghubungkan biji denga papan biji (plasenta). Jika biji sudah dimasak, tali
pusat putus sehingga pada biji hanya terlihat bekasnya sebagai pusat biji
(hilus).
3.
Inti Biji. adalah semua bagian biji
yang terdapat di dalam kulit ari. isi biji terdiri dari lembaga yang merupakan
calon individu baru. dan putih lembaga sebagai cadangan makanan tersimpan dalam
daun lembaga.daun lembaga merupakan daun pertama pada tumbuhan yang tumbuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar